Sebuah tempat beribadah sekaligus destinasi untuk sekedar beristirahat sambil menikmati senja di Menara Masjid Agung, Kota Bandung.

Membaca buku dapat meningkatkan daya ingat dan memperluas wawasan. Dengan membaca buku, aktivitas menjadi bermanfaat dan menjauhkan diri dari hal-hal negatif, apalagi di Bulan puasa Ramadhan seperti ini.

Menunggu waktu adzan magrib menjadi budaya yang sering diisi dengan beragam kegiatan. Seperti halnya kegiatan panahan yang mereka namai Komunitas Leuit Archery di Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Minggu (4/6/2017).

Mengisi aktivitas khusus di bulan puasa dengan latihan panahan sudah menjadi rutinitas setiap sore hari, ini dilakukan untuk menjauhkan diri kepada hal yang negatif di bulan suci Ramadhan ini. 

Ketua sekaligus pembimbing olah raga, Budi menjelaskan "bahwa latihan panahan dibilang Ramadhan ini bisa mengontrol kesabaran dan menjauhkan diri dari nafsu dunia, maka dari itu latihan ini rutin diadakan menjelang adzan magrib".

Komunitas ini terbilang muda. Terbentuk pada tahun 2016, komunitas ini sudah mengikuti ke juaraan panahan tingkat anak seperti di Bandung, Banjaran, dan Tasikmalaya.

Hujan deras disertai angin dan es yang melanda Kota Bandung menyebabkan sejumlah pohon dan papan reklame berjatuhan. Papan reklame di perempatan di Jalan Jakarta roboh menimpa dinding Flyover Antapani di Jalan Terusan Jakarta, Antapani, Kota Bandung, Rabu (19/4/2017).

Hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah Kota Bandung itu terjadi pada Rabu (19/4) pukul 14.00 sampai pukul 14.30 WIB. ‎"Papan reklame ini jatuh dan mengenai Jembatan layang Antapani karena hujan deras yang mengguyur tadi," kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Prasarana Sarana Utilitas Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Arief Prasetya pada wartawan". 

 Robohnya papan reklame tersebut langsung ditindaklanjuti pihaknya serta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung juga Kepolisian setempat yang bertindak cepat dengan ditutupnya jalur dari arah Ibrahim Adjie (Cicadas) menuju Jalan Terusan Jakarta. Peristiwa serupa di Kota Bandung juga dialami di kawasan Jalan Talaga Bodas, sebuah pohon pun tumbang di lokasi itu. Lalu jalan Laswi sebuah baligo juga jatuh menimpa badan jalan. Selain itu beberapa ruas jalan utama di Kota Bandung pun banyak berserakan ranting pohon.

Pipa PVS biasa kita gunakan sebagai bahan baku konstruksi, dan sarana saluran air saja. Namun, dari tangan kreatifnya, kini pipa disulap menjadi bahan desain interior yang indah. Eutang Sugiri (53), pengrajin desain interior berbahan dasar Pipa. di rumah produksi miliknya di Jalan Babakan Ciamis, Kota Bandung, Senin (7/11/2016). 

Eutang telah menghasilkan kerajin seperti dinding kecil berbentuk kotak dengan ukuran 30x30 cm dan dibagi menjadi beberapa partisi. "Dalam pembuatannya, pipa tersebut terlebih dahulu di potong-potong dengan panjang kurang lebih 30 cm, lalu dihangatkan dan kemudian dibentuk menjadi kotak dengan alat khusus" Ungkap Eutang 

Pembuatan partisi dengan motif tersebut, digunakan untuk desain interior rumah yang dibanderol dengan harga Rp. 35.000 hingga Rp. 50.000 per unit. Hasil kerajinan Eutang saat ini dipesan oleh konsumen asal Palembang, Jakarta, Bogor hingga Pulau Sumatera dan Sulawesi.

Seni ukiran berbahan baku semen gypsum sudah lama diminati oleh masyarakat untuk mendesain interior rumahnya, agar lebih indah serta menampilkan sensasi rumah yang menawan. Dengan berbahan gypsum, dinding tersebut mampu bersaing dengan bahan fiberglass dilingkup ekonomi masyarakat, seperti pada pembuatan ukiran dinding yang berada di Jalan Cisaranten Kulon, Kota Bandung, Rabu (2/11/2016). 

Bahan Gypsum merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika sudah menjadi padat. Kandungan gips terdiri atas jenis zat hidrat kalsium sulfat yang dapat terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan terasa panas. 

Pengrajin tersebut mejelaskan "Dalam Prosesnya, pembuatan berbahan baku gypsum ini harus dicairkan dahulu jika ingin bentuk seperti yang diinginkan, dan harus dibuat pula cetakannya. Jika akan diproduksi dalam jumlah banyak, harus di buat model terlebih dahulu", Ungkap Asep 

Pada penjualannya, Bahan baku dari semen gips ini, dijual dengan harga Rp. 100 ribu sampai Rp. 2 juta per meter, tergantung tingkat kerumitannya. dan Seni ukiran dinding ini banyak pula dipesan oleh konsumen asal Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, sampai Malaysia.